Jika anda bingung mengenai perbedaan dari proses mulai busur/api pada pengelasan TIG, anda tidak sendiri. Masih banyak welder berpengalaman yang masih bingung dengan perbedaan 3 dasar cara mulai busur pada pengelasan TIG. Pada artikel ini akan kita akan membahas perbedaan dari Scratch-Start, Lift-Start, dan Hf-Start.

Scratch-Start

Scratch-Start merupakan metode memulai busur las paling tua. Metode ini bukan proses yang bagus karena untuk memulai api tungsten harus digesekan pada materi las. Proses ini kurang lebih seperti memantik api pada korek. Proses ini bisa juga dilakukan pada mesin las MMA DC yang ingin menjalankan pengelasan TIG salah satu mesin las MMA yang bisa menjalankan fungsi ini adalah mesin las Daesung ARC 120 SE, karena mesin ini menggunakan arus yang dimulai dari 20 ampere jadi bisa digunakan untuk melakukan pengelasan plat tipis dibawah 0.8mm.

Scratch-Start memiliki kekurangan yang sangat mengganggu karena pada prosesnya tungsten akan menjadi panas secara cepat sehingga memungkinkan tungsten patah dan tertinggal/menempel pada lasan. Proses ini juga tidak terlalu ramah dalam penggunaan karena welder harus menjaga ketinggian tungsten tidak terlalu dekat agar tidak menempel dan tidak terlalu jauh untuk menjaga busur agar tidak padam. (Perlengkapan Wajib untuk Welder)

Lift-Start

Proses Lift-Start bisa sedikit membingungkan karena terlihat sama seperti proses Scratch-Start, tetapi memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan Scratch-Start. Pada Lift-Start nyala api dimulai ketika tungsten ditempelkan lalu diangkat, proses ini relatif lebih bersih karena kontak antara tungsten dan permukaan materi las sangat minim. Proses ini juga tidak meninggalkan bekas karena tungsten tidak menempel sehingga bisa menjaga tungsten agar tetap lancip.

Lift-Start tidak menghasilkan lasan yang 100% bersih karena masih ada kemungkinan kontaminasi terjadi ketika perubahan voltase pada saat posisi tungsten di atas/diangkat. Tapi proses ini tetap memberi hasil yang lebih baik dibandingkan dengan proses Scratch-Start dan cocok untuk mengelas baja dan stainless. Proses Lift-start tidak cocok untuk mengelas aluminium karena aluminium dan tungsten memiliki kesamaan dari segi materi.

Biasanya Lift-Start bisa ditemukan pada mesin las TIG yang juga bisa menjalankan fungsi Hf-Start. Tapi sekarang ada beberapa mesin las multifungsi yang bisa menjalankan fungsi ini seperti pada mesin las Daesung MIG 140 A dan Daesung MIG 160 A.

Daesung MIG 140 A

Hf-Start

Pilihan terbaik dan metode paling populer dalam pengelasan TIG jatuh kepada Hf-Start atau High Frequency start. Proses nyala api terjadi karena frekuensi yang tinggi dapat mengionisasikan udara dan menjadi jembatan pada celah antara tungsten dan materi las. Karena terjadi tanpa sentuhan antara tungsten dan materi las, metode ini hampir tidak menghasilkan kontaminasi kecuali tungsten yang terlalu lancip atau ampere yang diatur terlalu tinggi saat memulai las. Proses ini merupakan pilihan terbaik untuk mengelas aluminium dan satu-satunya yang bisa mengelas aluminium. Hf-start bisa ditemukan pada mesin las profesional atau mesin las TIG.


CV Citra Harapan Jaya merupakan supplier mesin las dan aksesoris terlengkap untuk memenuhi kebutuhan individu maupun industri. Pemegang lisensi resmi mesin las listrik inverter dan transformer terbaik di Indonesia CNR, Daesung, Jasic, dan Weldteco. Kami juga menjual berbagai kebutuhan industri lainnya, seperti Chain Block Manual, Chain Block Electric, dan Chemicals.

Untuk informasi lainnya mengenai perkembangan industri teknik dan dunia pengelasan kamu bisa lihat di sini. Atau klik pada logo whatsapp dibagian kanan bawah untuk berbicara dengan layanan Customer Service kami untuk mendapatkan Penawaran Terbaik.

ONE STOP SOLUTION FOR YOUR WELDING AND INDUSTRIAL NEEDS.

Sumber 1 |Sumber 2