Duty cycle adalah persentase waktu optimal mesin untuk beroperasi dalam periode waktu tertentu pada arus tertentu. Misalnya mesin las memiliki duty cycle 200 Amps @30%, ini berarti mesin akan beroperasi pada 200 A selama 3 menit dalam jangka waktu 10 menit dan selama 7 menit tersisa mesin akan beralih ke thermal overload untuk mulai pendinginan.

Duty cycle akan berubah pada ampere yang berbeda. Pada output ampere yang lebih tinggi mesin akan memanas lebih cepat dan duty cycle akan berkurang. Pada ampere yang lebih rendah duty cycle akan meningkat.

Duty Cycle Pada Mesin Las

Karena mesin las dioperasikan pada suhu yang tinggi, mesin las harus dilengkapi dengan perlindungan dari panas yang berlebih. Fungsi ini bertujuan untuk mematikan mesin secara otomatis ketika suhu terlalu tinggi untuk mencegah kerusakan pada komponen internal mesin dan setelah mesin mencapai suhu yang lebih rendah, lebih dingin dan aman, mesin akan dihidupkan ulang.

Cara Menghitung Duty Cycle

Untuk menghitung duty cycle cukup mudah, anda hanya perlu melihat berapa lama mesin hidup saat diuji. Berikut adalah beberapa variabel yang mempengaruhi perhitungan duty cycle

  • Periode pengujian mesin. Periode yang bisa digunakan adalah 5 atau 10 menit dan periode 10 menit adalah yang paling sering digunakan.
  • Suhu sekitar tempat pengujian. Suhu lingkungan juga mempengaruhi hasil dari pengujian duty cycle, pada suhu lingkungan yang lebih tinggi mesin akan cenderung lebih panas.
  • Variabel terakhir adalah apakah mesin diuji dalam keadaan ‘segar’ atau mesin didinginkan setelah digunakan, karena menguji mesin yang sudah panas akan lebih sulit.

Standar eropa adalah yang paling banyak diterima untuk menguji duty cycle karena pengukurannya mempertimbangkan kinerja mesin dalam kehidupan nyata dibandingkan dengan lingkungan yang terkendali.

Menggunakan Duty Cycle Untuk Menilai Mesin

Dengan berbagai pertimbangan, apakah duty cycle dapat digunakan untuk menentukan mesin baik atau tidak? Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Meskipun duty cycle memberikan gambaran mengenai waktu optimal penggunaan mesin, namun duty cycle hanya bisa diandalkan sebagai kriteria penilaian jika akurat dan tidak dilebih-lebihkan, seperti dalam banyak situasi.

Siklus kerja tidak cukup untuk menjawab pertanyaan apapun mengenai produktivitas mesin. Sama seperti anda tidak menilai mobil kualitas mobil berdasarkan kecepatan tercepat yang dapat dijalaninya. Jadi anda tidak dapat menilai kualitas mesin las berdasarkan duty cycle, karena banyak faktor yang perlu anda pertimbangkan.

Pertimbangkan bahwa proses pengelasan itu sendiri dapat mempengaruhi pentingnya siklus kerja. Misalnya di Pengelasan MIG, itu bisa menjadi faktor yang signifikan, sedangkan dalam pengelasan TIG atau MMA itu jauh kurang penting.

Bagian penting lain dari mesin las yang perlu dipertimbangkan ketika menilai kualitas dari mesin las akan mencakup power supply, efisiensi, dll. Beberapa mesin dibuat untuk menangani dan berjalan pada sumber daya yang jauh lebih rendah daripada yang dapat ditanganinya.

Oleh karena itu, anda tidak dapat menilai baik atau tidaknya mesin hanya berdasarkan duty cycle-nya. Dibandingkan dengan duty cycle, mesin dapat dinilai baik berdasarkan efisiensinya – gabungan dari output tertinggi dan duty cycle yang lebih baik dalam tingkat input daya yang sama.

Duty cycle hanyalah cara lain untuk menilai satu sisi efisiensi mesin, jadi lebih baik fokus pada efisiensi dibandingkan faktor dengan banyak variabel. Duty cycle juga penting untuk mendapatkan gambaran penggunaan mesin nantinya. Anda bisa merasakan ketika menggunakan mesin lebih lama dari duty cycle yang disarankan, hasil las bisa mengalami penurunan kualitas dan bisa bahaya jika dibiarkan terlalu lama dan menyebabkan kerusakan. Namun mesin berkualitas bisa mati dengan sendirinya jadi anda tidak perlu khawatir.

Las MIG

Duty cycle memegang peran lebih penting dalam pengelasan mig dibandingkan dengan jenis pengelasan lainnya. Hal ini karena pengelasan mig adalah proses otomatis dengan kawat las yang berjalan secara otomatis. Dengan demikian welder mig dapat mengelas lebih lama karena saat proses mengelas tidak perlu berhenti untuk memasukan kawat las atau pekerjaan lainnya. Maka dari itu mengetahui duty cycle mesin yang digunakan untuk mengetahui batas maksimal penggunaan mesin.

Sekarang anda bisa mengelas dengan lebih efisien dengan mesin yang mampu melakukan duty cycle yang jauh lebih tinggi dan dan bisa memastikan tidak ada yang salah selama proses tersebut.

Las MMA

Pengelasan mma merupakan proses yang sangat manual -melibatkan penggantian electrode, chipping slag, dll – persentase waktu yang dihabiskan operator biasanya lebih rendah daripada mig. Hal ini berarti duty cycle biasanya tidak seperti pada pengelasan mig.

Las TIG

Dalam proses las TIG, pentingnya duty cycle dapat sangat bervariasi. TIG biasanya digunakan pada pengerjaan detail dan pada material yang lebih tipis dan bagian yang lebih kecil. Dalam hal ini seringkali proses las TIG tidak pernah mendekati batas duty cycle. Namun ada beberapa kasus pengaplikasian TIG dimana duty cycle tinggi menjadi sangat penting. Contohnya adalah pengelasan TIG pada sambungan pipa yang memerlukan penjelasan yang panjang dan kontinu.


CV Citra Harapan Jaya merupakan supplier mesin las dan aksesoris terlengkap untuk memenuhi kebutuhan individu maupun industri. Pemegang lisensi resmi mesin las listrik inverter dan transformer terbaik di Indonesia CNR, Daesung, Jasic, dan Weldteco. Kami juga menjual berbagai kebutuhan industri lainnya, seperti Chain Block Manual, Chain Block Electric, dan Chemicals.

Untuk informasi lainnya mengenai perkembangan industri teknik dan dunia pengelasan kamu bisa lihat di sini. Atau klik pada logo whatsapp dibagian kanan bawah untuk berbicara dengan layanan Customer Service kami untuk mendapatkan Penawaran Terbaik.

ONE STOP SOLUTION FOR YOUR WELDING AND INDUSTRIAL NEEDS.

Sumber 1 | Sumber 2