Memilih jenis mesin las kurang lebih sama seperti memilih mobil. Setiap mobil memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat transportasi tetapi memiliki tujuan dan penggunaan yang berbeda. Begitu pula dengan mesin las, semua mesin las memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menyatukan logam, tetapi setiap jenis mesin las dapat dioperasikan untuk jenis logam tertentu.

Dalam hal memilih mesin las seharusnya tidak terlalu sulit jika anda mengetahui apa yang akan dilas dan tujuan pengelasannya. Di bawah ini adalah informasi yang dapat membantu anda untuk mempermudah anda memilih jenis mesin las yang sesuai.

Jenis mesin las

Beberapa jenis mesin las yang umum digunakan adalah:

Ada juga mesin las serbaguna yang bisa menjalankan lebih dari satu proses las. Ada juga mesin las yang dapat dijalankan di luar jaringan listrik konvensional atau menggunakan generator. Pada artikel ini kita akan fokus untuk memilih mesin jenis mesin las umum MMA, TIG dan MIG.

Bagian 1 : Menentukan Jenis Logam Yang Akan Dilas

how to choose a welder chart

Baja karbon

Mayoritas pengelasan yang dilakukan menggunakan baja karbon atau lembaran logam. Baja karbon (atau baja biasa) dapat menerima panas yang cukup tinggi, tidak seperti logam lainnya yang akan disebutkan dibawah. Baja karbon ini memiliki tingkat toleransi panas yang tinggi dan cocok untuk welder pemula ketika mengelas terlalu panas.

Sebagian besar jenis pengelasan dapat diaplikasikan pada baja karbon. Selain itu, mesin juga tidak memerlukan banyak fitur untuk memproduksi hasil lasan yang baik.

Stainless Steel

Stainless steel (“SS”) bisa dibilang lebih rumit dalam mangani panas. Logam ini terdiri dari baja, kromium dan nikel. Stainless banyak digunakan pada pabrik yang memproduksi wadah makanan/minuman dan banyak produk lainya , terutama karena sifat anti-korosinya.

Welder biasanya mengelas SS menggunakan mesin las MIG atau TIG. Lasan SS membutuhkan arus yang lebih sedikit dibandingkan baja karbon dan dikenal sebagai konduktivitas panas logam yang lebih rendah. Kesulitan pengelasan SS meningkat karena pengelasan SS membutuhkan kontrol yang luas untuk mendapatkan busur atau lasan yang tepat.

Anda juga bisa menemukan elektroda stainless steel pada pengelasan MMA, yang berarti anda bisa menjalankan mesin MMA untuk mengelas stainless. Tetapi logam dasar haruslah cukup tebal untuk menerima panas yang tinggi dari mesin las mma dan juga akan menghasilkan lebih banyak spatter jika dibandingkan dengan mesin las TIG dan MIG.

Aluminium

Sebagai logam non-ferrous, aluminium menghantarkan panas dengan sangat baik dan ini berguna bagi anda yang membutuhkan kolam las agar tetap cair. Pada saat yang sama logam ini mudah terdistorsi jika terlalu panas. Akibatnya, aluminium sering membutuhkan peralatan yang lebih kompleks untuk mengerjakannya.

Anda dapat menggunakan mesin las MIG (terutama mesin yang memiliki fitur pulse) untuk mengelas aluminium. Namun banyak mekanisme wire feeder akan kesulitan untuk menggunakan kawat las aluminium, sehingga membutuhkan alat tambahan yang disebut dengan spool gun. Jika anda ingin mengelas aluminium dengan mesin las MIG anda harus memastikan kalau mesin yang anda gunakan bisa menggunakan spool gun.

Mesin las TIG yang dirancang untuk aluminium harus menyertakan opsi untuk menggunakan arus AC. Fitur lainnya yang bermanfaat untuk mengelas aluminium adalah mesin las yang berbasis inverter, square wave technology, balance control, dan opsi pulse. Fitur tambahan ini akan menaikkan biaya mesin las TIG.

Meskipun bukan pilihan yang disukai, mesin las tongkat juga bisa mengelas aluminium. Seperti baja tahan karat, logam dasar harus cukup tebal untuk menahan panas tinggi.

Titanium

Titanium (digunakan pada sepeda dan pesawat), chromoly (digunakan pada sepeda motor dan mobil), dan logam eksotis lainnya memiliki masalah sensitivitas termal-nya sendiri yang harus dipertimbangkan oleh welder.

Karena logam ini sangat mahal dan penanganannya rumit maka anda membutuhkan mesin las TIG yang canggih dan memiliki kontrol yang luas yang memiliki banyak pengaturan dan penyesuaian, dan juga welder berpengalaman untuk mengelas logam ini.

Bagian 2 : Menentukan Current Range Untuk Mencakup Semua Ketebalan Logam

Semakin tebal logam maka semakin banyak arus yang diperlukan untuk mengelas dan menghasilkan sambungan yang baik. Karena biaya mesin las sebagian besar didasarkan pada berapa banyak arus yang dihasilkan, jadi anda harus menentukan terlebih dahulu ketebalan maksimum dari logam dasar yang akan anda kerjakan.

Baja struktural dan pipa yang lebih tebal setengah inci memerlukan mesin las MIG heavy duty atau MMA. Menurut Miller Electric, Anda memerlukan satu amp daya untuk setiap seperseratus inci ketebalan baja ringan.

Misalnya baja ringan dengan ukuran ⅛” (0.125 inci) membutuhkan sekitar 125 amp. Untuk baja tahan karat membutuhkan lebih sedikit amp yaitu sekitar 10% lebih sedikit, sedangkan aluminium membutuhkan sekitar 25% lebih banyak. Pengaturan amp ini juga berkaitan dengan diameter kawat/filler rod digunakan.

Ketika anda bekerja dengan menggunakan logam yang tipis anda akan membutuhkan panas yang rendah (dan amp yang lebih rendah) dan mesin las yang lebih sensitif untuk pengaturan ini. Tujuannya adalah agar panas yang cukup dapat mengalir sampai dengan proses selesai.

Jadi anda berencana melakukan pekerjaan dengan menggunakan logam tipis atau aluminium anda harus memperhatikan batas bawah amp yang dimiliki mesin. Selain itu banyak juga fitur yang diperlukan untuk mengelas logam tipis seperti yang disebutkan diatas.

Bagian 3 : Lokasi Pengelasan

Mengetahui dimana anda akan mengelas juga menjadi poin penting dalam mempertimbangkan anda mau memilih mesin las jenis apa. Ada beberapa hal yang bisa anda pertimbangkan.

Sumber Listrik Utama

Jika anda menggunakan jaringan listrik utama (bukan generator), berikut adalah beberapa pilihan yang tersedia:

  • 110/120 volt ac – ini adalah listrik standar yang tersedia pada hampir semua pelanggan seperti rumah, perusahaan atau bidang komersial. Beberapa mesin las MMA memiliki daya input 115 volt, dan dapat digunakan pada arus ini tetapi tidak banyak.
  • 220/240 volt ac – circuit 30-amp yang banyak digunakan pada mesin las cocok pada daya ini. Sumber daya listrik ini tersedia di seluruh lokasi industri sehingga mudah untuk mengoperasikan mesin las jenis apapun.
  • 1 Phase vs. 3 Phase – sebagian besar peralatan listrik dirancang untuk operasi 1 Phase, yang diambil dari saluran tegangan 220-240. Namun ada juga lokasi gudang dan industri yang memiliki opsi 3 Phase. Pada listrik 3 Phase dapat memuat arus listrik yang lebih besar sehingga dapat memberi daya pada mesin yang lebih besar. Opsi ini juga memberi efisiensi energi yang lebih baik, sehingga perusahaan dapat mulai berinvestasi pada mesin 3 Phase untuk menghemat tagihan listrik.

Pengelasan di Lapangan

Jika anda mengelas di luar ruangan dan tidak memiliki akses ke jaringan listrik utama, anda memerlukan mesin yang dapat dijalankan dengan menggunakan generator. Petani dan welder yang bekerja di lapangan biasanya memilih mesin jenis ini.

Kondisi Berangin

Jika anda berencana untuk mengelas di area yang tidak terlindungi (tidak ada dinding) dari angin yang berhembus, hal ini dapat berdampak negatif pada hasil lasan anda.
Gas CO2/argon yang digunakan pada proses MIG untuk melindungi kolam las akan tertiup angin dan menjadi tidak efektif. Masalah ini akan menimbulkan oksidasi dan porositas pada lasan anda.

Dalam kondisi berangin gas pelindung tidak dapat digunakan, maka anda harus menggunakan mode flux-cored pada mesin MIG anda. Kawat berlapis ini dapat melindungi kolam las sebagai pelindung sehingga gas tidak lagi dibutuhkan.

Atau anda bisa menggunakan mesin las MMA pada kondisi lokasi yang berangin. Sama seperti kawat las flux-cored, elektroda pada las MMA terdapat lapisan fluk yang anda butuhkan.

Bagian 4: Membandingkan Fitur Utama

Ketika membaca brosur akan ada banyak poin atau fitur-fitur yang ditawarkan yang mungkin akan membingungkan bagi beberapa orang, berikut adalah beberapa hal penting yang harus dicari

Duty cycle

Spesifikasi ini memberi memberitahu anda durasi penggunaan mesin las yang efektif dalam jangka waktu sepuluh menit. Secara umum duty cycle didefinisikan jumlah menit dari periode 10 menit yang dapat digunakan untuk mengelas pada arus tertinggi yang ditawarkan mesin. Setelah mencapai batas tersebut, mesin harus didinginkan selama sisa durasi 10 menit.

Beberapa produsen menggunakan persentase sebagai gambaran duty cycle. Sebagai contoh, mesin dengan arus maksimal 70 amp bekerja pada siklus 10 persen, berarti mesin ini dapat digunakan untuk mengelas selama 1 menit dari setiap 10 menit agar mesin tidak terlalu panas dan terbakar.

Open-Circuit Voltage

Open-Circuit Voltage (OCV) adalah tegangan yang berasal dari welding torch atau gun ketika arus tidak mengalir. OCV ini berguna untuk memulai busur dan ada beberapa jenis pengelasan yang membutuhkan “pukulan” ekstra untuk memulai busur. Di sisi lain, OCV ini bisa berbahaya untuk orang yang ada disekitar area kerja atau welder itu sendiri dan berpontensi menyebabkan cedera serius.

Pada pengelasan MMA elektroda E6010 dan E7018 membutuhkan OCV yang cukup tinggi untuk menghasilkan busur yang lebih tajam ketika mulai proses pengelasan. OCV sekitar 80 volt dianggap normal untuk mesin las MMA. Pada las MIG OCV bisa turun menjadi 35, karena proses lasnya tidak memerlukan OCV yang tinggi.

Thermal Overload Protection

Penting untuk dicatat, anda hanya boleh membeli mesin yang memiliki fitur ini. Fitur ini berfungsi secara otomatis untuk memotong daya output ke torch jika sirkuit didalamnya terlalu panas.

Kipas atau mekanisme pendingin lainnya akan terus bekerja untuk membantu menghilangkan panas, dengan asumsi agar mesin tetap dalam keadaan dingin dan tetap hidup.

Dalam beberapa produk fitur ini disebutkan secara jelas pada lembar spesifikasinya. Tetapi ada juga produk yang mengharuskan anda untuk mengeceknya secara manual atau menanyakannya pada penjualnya.

Bagian 5 : Apakah Anda Membutuhkan Gas Terkompresi

Banyak gas yang dapat digunakan untuk berbagai proses las seperti CO2, argon, oksigen, dan gas lainnya. Untuk las MIG jenis gas yang dibutuhkan tergantung dengan proses, logam dasar, posisi pengelasan dan kondisi lingkungan. Gas yang banyak digunakan adalah argon, CO2, helium, oksigen dan nitrogen atau campuran dari gas-gas tersebut seperti campuran argon dan CO2 adalah gas yang paling umum.

Pada pengelasan TIG biasanya menggunakan argon murni dan pada pengaplikasian tertentu membutuhkan helium. Gas untuk pengelasan TIG juga bisa menggunakan gas campuran seperti pada pengelasan MIG.

Jika anda membutuhkan gas dalam proses las anda ada beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan.

  • Jika anda menggunakan mesin las yang membutuhkan gas, anda harus mempertimbangkan apakah wilayah anda memiliki tempat yang menyediakan gas tersebut untuk membeli atau mengisi ulang.
  • Tabung gas dapat dibeli atau disewa dari pemasok. Tabung ini memiliki ukuran yang beragam sesuai dan anda dapat menyesuaikan ukurannya dengan kebutuhan.
  • Dalam penggunaan gas juga memiliki berbagai masalah keamanan dan persyaratan dalam penyimpanan. Pastikan anda memahami apa saja yang harus dilakukan ketika membeli dan merawat tabung gas.
  • Setiap pengaplikasian las membutuhkan gas yang berbeda, seperti baja ringan membutuhkan kombinasi 75% argon dan 25% CO2. Sedangkan untuk pengelasan aluminium pada pengelasan TIG dan MIG membutuhkan gas argon murni. Untuk gas campuran anda tidak perlu mencampurnya sendiri, anda hanya perlu menyediakan tabung gas berbeda.
  • Dalam pengelasan MMA tidak memerlukan biaya tambahan untuk pembelian gas dan pada pengelasan MIG juga bisa dijalankan tanpa menggunakan gas dengan menggunakan kawat las FCAW.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas ada lima point kunci yang dapat anda gunakan untuk menentukan akan memilih mesin las tipe apa,

  • Tentukan jenis logam apa yang akan anda las
  • Identifikasi rentang ketebalan materi yang akan anda las dan amp yang dibutuhkan
  • Pertimbangkan lokasi dimana anda akan mengelas
  • Bandingkan fitur utama yang dimiliki mesin
  • Apakah anda proses las anda membutuhkan gas

CV Citra Harapan Jaya merupakan supplier mesin las dan aksesoris terlengkap untuk memenuhi kebutuhan individu maupun industri. Pemegang lisensi resmi mesin las listrik inverter dan transformer terbaik di Indonesia CNR, Daesung, Jasic, dan Weldteco. Kami juga menjual berbagai kebutuhan industri lainnya, seperti Chain Block Manual, Chain Block Electric, dan Chemicals.

Untuk informasi lainnya mengenai perkembangan industri teknik dan dunia pengelasan kamu bisa lihat di sini. Atau klik pada logo whatsapp dibagian kanan bawah untuk berbicara dengan layanan Customer Service kami untuk mendapatkan Penawaran Terbaik.

ONE STOP SOLUTION FOR YOUR WELDING AND INDUSTRIAL NEEDS.

Sumber