Pengelasan merupakan prosedur dimana dua logam dipanaskan, dilebur dan dicampur untuk menghasilkan sambungan. Ada lebih dari 70 teknik pengelasan, beberapa teknik pengelasan yang umum digunakan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) dan Submerged Arc Welding (SAW). Dalam prosedur las memiliki beberapa bahaya yang ditimbulkan bagi welder maupun pekerja di sekitarnya yang meliputi paparan asap logam dan radiasi ultraviolet. Pengelasan, pemotongan, dan pematrian memiliki resiko kecelakaan yang sama, seperti luka bakar, kerusakan mata, sengatan listrik, dan terpotong. Sebagian dari kecelakaan ini dapat dicegah dengan kontrol teknik, pelatihan dan alat pelindung diri dan penting juga untuk menerapkan K3
Bahaya Umum Dalam Pengelasan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pengelasan bisa menimbulkan bahaya bagi welder dan mereka yang bekerja di sekitarnya. Penting untuk mengetahui resiko yang bisa muncul selama proses pengelasan dan tindakan untuk mencegah kecelakaan dan cedera. Berikut adalah daftar bahaya dan resiko pengelasan yang paling umum
Sengatan Listrik
Selama pengelasan busur, sirkuit listrik digunakan untuk melelehkan logam dan hal ini dapat menimbulkan resiko sengatan listrik yang terjadi ketika welder menyentuh dua benda logam yang memiliki perbedaan tegangan di antara keduanya. Sengatan listrik merupakan bahaya yang sangat serius saat proses las dan dapat menyebabkan cedera parah atau bahkan kematian. Bahkan jika sengatan listrik tidak mematikan sekalipun masih dapat menyebabkan welder kehilangan keseimbangan dan jatuh dari permukaan yang tinggi.
Insiden sengatan listrik ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu, sengatan listrik tegangan primer dan sengatan listrik tegangan sekunder.
- Sengatan listrik tegangan primer sangat bahaya karena berkisar antara 230 hingga 260 volt. Hal ini dapat terjadi karena kontak langsung dengan bagian dalam peralatan las dan logam lain.
- Sengatan listrik sekunder merupakan kejadian yang paling umum, hal ini terjadi ketika menyentuh bagian dari rangkaian elektroda dan listrik yang mengalir mulai dari 20 hingga 100 volt
Tegangan yang lebih tinggi dapat menghasilkan arus yang lebih tinggi juga dan meningkatkan resiko kematian. Sengatan sebesar 50 volt cukup untuk melukai atau membunuh welder tetapi tergantung pada kondisi welder.
Kunci untuk menghindari sengatan listrik ada pada isolasi yang tepat dan memastikan semua peralatan kering dan dalam kondisi baik. Berikut adalah rekomendasi yang dapat mengurangi resiko sengatan listrik saat las:
- Hindari menyentuh bagian logam dari electrode holder, terutama jika kulit dan pakaian anda lembab.
- Welder harus menggunakan sarung tangan yang kering dan dalam kondisi yang baik.
- Sediakan alas karet atau jenis insulasi lainnya untuk welder.
- Lakukan prosedur lockout dan tagout saat melakukan perbaikan dan hanya teknisi yang memenuhi syarat yang boleh melakukan perbaikan peralatan las.
- Lakukan pemeriksaan yang benar terhadap peralatan las dan electrode holder sebelum bekerja.
Bahaya Kebakaran
Proses las menghasilkan percikan api yang menyembur hingga 35 kaki dan dapat menyebabkan bahaya kebakaran. Ketika ini terjadi, pekerja dengan minyak pada pakaian mereka memiliki risiko paling tinggi untuk terbakar. Bahan kimia yang mudah terbakar harus selalu dijauhkan dari ruang pengelasan, untuk menghindari kebakaran yang dapat merusak seluruh fasilitas. Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah kebakaran selama pengelasan:
- Siapkan alat pemadam api.
- Rapikan ruang kerja.
- Simpan zat yang mudah terbakar seperti bensin, kayu, kardus, dan bahan kimia yang mudah terbakar jauh dari ruang kerja.
- Gunakan pelindung tahan api jika bahan yang mudah terbakar tidak dapat dipindahkan.
- Lokasi berdebu dapat menimbulkan risiko tambahan saat pengelasan. Konsentrasi partikel halus yang tinggi dapat teroksidasi tanpa peringatan, yang dapat mengakibatkan kebakaran kilat atau ledakan jadi pastikan juga area kerja anda dalam keadaan yang cukup bersih.
Asap dan Gas
Proses las bisa membuat welder terpapar gas yang tidak terlihat seperti ozon, nitrogen, oksida kromium, oksida nikel, dan karbon monoksida. Tingkat kerusakan yang timbul tergantung pada gas, konsentrasi, dan durasi paparan. Beberapa penyakit yang mungkin timbul karena asap dan gas las adalah pneumonia, asma, kanker, dan demam asap logam. Efeknya juga bisa termasuk iritasi tenggorokan, paru-paru, dan mata. Rekomendasi berikut dapat meminimalkan paparan asap dan gas:
- Jauhkan kepala dari asap.
- Gunakan ventilasi dan pembuangan lokal untuk menghilangkan gas berbahaya.
- Gunakan perangkat pernapasan yang disetujui saat ventilasi tidak mencukupi.
- Pantau tingkat kontaminan untuk menentukan kualitas udara.
- Baca lembar data keamanan bahan (MSDS) untuk elektroda untuk mengetahui asap mana yang akan dilepaskan.
Bahaya Fisik
Ada banyak bahaya fisik yang terjadi selama kegiatan pengelasan, seperti luka bakar, kerusakan mata, terpotong, dan jari terjepit. Bahaya fisik dapat dikurangi secara drastis dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai. APD yang sesuai untuk tukang las meliputi:
- Helm las dengan pelindung samping: Helm memberikan perlindungan terhadap radiasi UV, partikel, serpihan, dan luka bakar kimia. Menyesuaikan filter lensa diperlukan untuk melindungi mata tetapi juga untuk melihat dengan jelas saat bekerja.
- Respirator: Memberikan perlindungan terhadap gas dan asap.
- Pakaian tahan api: Mengurangi risiko luka bakar yang disebabkan oleh panas, api, dan radiasi.
- Perlindungan telinga: Menawarkan perlindungan terhadap bahaya kebisingan dan getaran di tempat kerja.
- Sepatu bot dan sarung tangan: Sarung tangan tahan api berinsulasi dan sepatu bot kaki keras bersol karet melindungi tukang las dari bahaya seperti sengatan listrik dan benda jatuh.
Kesimpulan
Tindakan keselamatan pengelasan dirancang untuk melindungi pekerja dari bahaya yang ada selama prosedur pengelasan. Untuk meminimalkan masalah kesehatan dan cedera keselamatan di tempat kerja, sesi pelatihan dan pemeriksaan rutin peralatan las adalah penting. Pekerja harus disadarkan akan bahaya yang ada selama kegiatan pengelasan, dan tindakan pencegahan yang sesuai.
CV Citra Harapan Jaya merupakan supplier mesin las dan aksesoris terlengkap untuk memenuhi kebutuhan individu maupun industri. Pemegang lisensi resmi mesin las listrik inverter dan transformer terbaik di Indonesia CNR, Daesung, Jasic, dan Weldteco. Kami juga menjual berbagai kebutuhan industri lainnya, seperti Chain Block Manual, Chain Block Electric, dan Chemicals.
Untuk informasi lainnya mengenai perkembangan industri teknik dan dunia pengelasan kamu bisa lihat di sini. Atau klik pada logo whatsapp dibagian kanan bawah untuk berbicara dengan layanan Customer Service kami untuk mendapatkan Penawaran Terbaik.
ONE STOP SOLUTION FOR YOUR WELDING AND INDUSTRIAL NEEDS.
Leave A Comment